top of page
Search
raiflanfamheartbec

Contoh Makalah Peran Dan Tanggung Jawab Manajemen Kurikulum Di Sekolah Madrasah: Otonomi, Kemandiria



Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan yang terlibat langsung dalam mengembangkan, memantau, dan melaksanakan kurikulum sehingga pembelajaran dapat berjalan lancer dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Meskipun ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang cukup pesat, tidak berarti menyurutkan peranan guru. Bahkan, hasil-hasil teknologi tersebut akan menambah beban tugas dan tanggung jawab guru. Oleh karena iu, guru memegang peran penting dalam pengembangan kurikulum.


Sebelum menerangkan terlalu jauh tentang peran tersebut, ada baiknya jika mengetahui langkah-langkah yang seyogyanya dilakukan guru dalam mengembangkan kurikulum tersebut. Langkah tersebut sebagai kemandirian guru ataupun kepala sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum guna mencapai prestasi dan kualitas pembelajaran yang tinggi sehingga peserta didik dapat mencapai hasil yang optimal, diantaranya:




Contoh Makalah Peran Dan Tanggung Jawab Manajemen Kurikulum Di Sekolah Madrasah




Sebagai developer (pengembang) kurikulum, guru diberi kewenangan untuk mendesain kurikulum madrasah. Peran pengembangan kurikulum ini terkait erat dengan karakteristik, visi dan misi sekolah atau madrasah, serta pengalaman belajar yang dibutuhkan oleh siswa. Pelaksanaan peran ini dapat dilihat dalam pembuatan dokumen kurikulum, pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, dan muatan lokal (Mulok) sebagai bagian dari struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).


Peran ini dilaksanakan sebagai bagian dari tugas professional guru yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam peran ini guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum, misalnya menguji bahan-bahan kurikulum, menguji efektivitas program, strategi maupun model pembelajaran, termasuk mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai target kurikulum.[14]


Untuk mengatasi kelemahan kedua bentuk kurikulum tersebut, bentuk campuran antara keduanya dapat digunakan yaitu bentuk sentral-desentral. Dalam kurikulum yang dikelola secara sentralisasi-desentralisasi mempunyai batas-batas tertentu juga, peranan guru dalam dalam pengembangan kurikulum lebih besar dibandingkan dengan yang dikelola secara sentralisasi. Guru-guru turut berpartisipasi, bukan hanya dalam penjabaraban kurikulum induk ke dalam program tahunan/ semester/ atau rencana pembelajaran, tetapi juga di dalam menyusun kurikulum yang menyeluruh untuk sekolahnya. Guru-guru turut memberi andil dalm merumuskan dalam setiap komponen dan unsur dari kurikulum. Dalam kegiatan yang seperti itu, mereka mempunyai perasaan turut memilki kurikulum dan terdorong untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam pengembangan kurikulum.


Ada beberapa hal yang mendasari mengapa saat ini Kurikulum Merdeka masih dijadikan opsi. Pertama, Kemendikbudristek ingin menegaskan bahwa satuan pendidikan memiliki kewenangan serta tanggung jawab untuk melakukan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah.


Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah yang wajib dipunyai berkenaan dengan manajemen kurikulum ialah berhubungan dengan kompetensi kepala sekolah dalam menguasai sekolah selaku sisten yang wajib dipandu serta dikelola dengan baik, antara lain adalah pengetahuan tentang manajemen itu sendiri.


Kepala sekolah pula wajib mengerti betul kalau dirinya bertugas selaku manajer sekolah antara lain wajib memehami betul tentang manajemen kurikulum. Hingga seseorang kepala sekolah dalam menguasai kurikulum selaku jantungnya lembaga pembelajaran wajib betul- betul dikuasainya, dengan demikian kepala sekolah dalam upaya mewujudkan kinerjanya dalam bidang ini wajib sanggup buat memfasilitasi sekolah buat membentuk serta memberdayakan regu pengembang kurikulum paling utama dengan pelaksanaan Kurikulum Tingkatan Satuan Pembelajaran, di mana tiap satuan pembelajaran wajib sanggup meningkatkan kurikulum dengan kebutuhan serta kemampuannya tiap- tiap, memberdayakan tenaga pembelajaran sekolah supaya sanggup sediakan dokumen-dokumen kurikulum yang relevan dengan tuntutan serta kebutuhan siswa, orang tua siswa, serta warga; memfasilitasi guru buat meningkatkan standar kompetensi tiap mata pelajaran yang diampunya; memfasilitasi guru buat menyusun silabus serta Rencana Penerapan Pendidikan (RPP) tiap mata pelajaran; memfasilitasi guru buat memilah sumber serta bahan ajar yang cocok buat tiap mata pelajaran; memfasilitasi guru buat memilah media serta perlengkapan pelajaran yang cocok buat tiap modul pelajaran, memusatkan tenaga pendidik serta kependidikan buat menyusun rencana serta program penerapan kuirikulum; membimbing para guru buat meningkatkan membetulkan serta meningkatkan proses belajar mengajar semacam pemberian motivasi guru buat melaksanakan riset aksi kelas (classroom action research); memusatkan regu pengembang kurikulum buat mengupayakan kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan siswa serta kemamauan ilmu pengetahuan, teknologi serta seni (IPTEKS), tuntutan serta kebutuhan warga, serta kebutuhan stajeholders; menggali serta memobilisasi sumber energi pembelajaran; mengenali kebutuhan untuk pengembangan kurikulum lokal; mengevaluasi penerapan kurikulum di sekolahnya tiap- tiap, melaksanakan riset serta pengembangan terhadap usaha buat tingkatkan mutu serta manajemen sekolah bermutu.


Tugas serta kedudukan kepala sekolah dalam mewujudkan subkompetensi manajemen kurikulum ini bisa direfleksi oleh dirinya dari isi program kurikulum yang didesain/ dirancang serta dibesarkan mulai dari tingkatan perencanaan, penerapan, hingga dengan evaaluasi kuirkulum itu sendiri misalnya dalam wujud penilaian hasil pendidikan, serta penilaian terhadap sekolah secara totalitas.


Selaku pemimpin pembelajaran di sekolah, kepala sekolah mempunyai tanggungjawab sah buat meningkatkan staf, kurikulum, serta penerapan pembelajaran di sekolahnya. Di sinilah, efektifitas kepemimpinan kepala sekolah bergantung kepada keahlian mereka berkolaborasi dengan guru serta staf, dan kemampuannya mengatur pengelolaan anggaran, pengembangan staf, scheduling, pengembangan kurikulum, paedagogi, serta assessmen. Membekali kepala sekolah mempunyai seperangkat keahlian ini dirasa sangat berarti. Di samping itu buat mewujudkan pengelolaan sekolah yang baik, butuh terdapatnya kepala sekolah yang mempunyai keahlian cocok tuntutan tugasnya.


Dalam organisasi pembelajaran yang jadi pemimpin pembelajaran merupakan kepala sekolah. Selaku pemimpin pembelajaran, kepala sekolah mempunyai beberapa tugas serta tanggung jawab yang lumayan berat. Buat dapat melaksanakan gunanya secara maksimal, kepala sekolah butuh mempraktikkan style kepemimpinan yang pas.


Kepala sekolah merupakan orang yang sangat memastikan dalam berjalannya sesuatu aktivitas organisasi sekolah cocok dengan rel yang diharapkan, kedudukan serta tanggung jawabnya sangatlah berat, buat itu dibutuhkan kerjasama dengan stekholder- stekholder yang ikut serta dalam dunia pembelajaran, supaya menggapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.


Lingkungan yang bersih dan sehat tentunya menjadi dambaan institusi pendidikan kapanpun dan dimanapun.Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat juga mencerminkan keberadaan warga sekolah yang ada mulai dari siswa , guru, staf, karyawan, unsur pimpinan sekolah bahkan sampai orang tua siswa. Sangatlah tepat , himbaun yang mengatakan bahwa tanggung jawab penciptaan lingkungan yang bersih dan sehat merupakan kewajiban dan tangggungjawab bersama.


Dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan, peran kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah strategis. Bahkan kurikulum memiliki kedudukan dan posisi yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan, serta kurikulum merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri, karena peran kurikulum sangat penting, maka menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan.


Kurikulum memegang peranan penting dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan yang pada akhirnya menentukan macam dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan dari masyarakat, maka dunia pendidikan harus melakukan inovasi dalam pendidikan. Inovasi pendidikan akan berjalan dan mencapai sasarannya jika program pendidikan tersebut dirancang dan di implementasikan sesuai dengan kondisi dan tuntutan jaman. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan observasi lapangan juga penelaahan terhadap buku-buku yang relevan. Peran Guru dan Kepala Sekolah dalam Pengembangan Kurikulum adalah Sebagai implementer, guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada dan kepala sekolah sebagai pengontrol. Dalam pengembangan kurikulum guru dianggap sebagai tenaga teknis yang hanya bertanggung jawab dalam mengimplementasikan berbagai ketentuan yang ada.


Kurikulum pada dasarnya merupakan alat dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Seperti ungkapan the man behind the gun, maka sebagus apapun desain atau model kurikulum yang hendak dikembangkan akan sangat bergantung kepada faktor manusianya. Dalam hal ini, guru merupakan pelaksana utama dalam kegiatan pengembangan kurikulum, yang dilaksanakan melalui kegiatan belajar mengajar mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan demikian, tampaknya tidak berlebihan kalau kita katakan bahwa guru menjadi faktor utama penentu keberhasilan dalam kegiatan pengembangan kurikulum.


3) Menilai kinerja kepala sekolah, kinrja guru dan staf sekolah lainnya dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawabnya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis Memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar siswa serta mengalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis


Eksistensi komite sekolah dibentuk atas dasar Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002. Tujuan pembentukan komite sekolah adalah mewadahi, menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan, meningkatkan tanggung jawab dan peran serta aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, serta menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan serta pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.Jika dilihat tujuan di atas, mestinya komite sekolah sebagai wadah untuk menyalurkan berbagai kepentingan dan aspirasi masyarakat berkaitan dengan pendidikan generasi muda dan mendorong manajemen keuangan sekolah yang transparan, akuntabel, dan demokratis. Dengan peran ini, keberadaan komite sekolah mestinya justru bisa menekan berbagai penyimpangan, terutama keuangan, yang menyebabkan mahalnya biaya sekolah. 2ff7e9595c


1 view0 comments

Recent Posts

See All

Damonps2 32 bit

Baixe grátis o Sausage Man APK: um jogo hilário de Battle Royale Se você está procurando um jogo battle royale divertido e único que o...

Baixar história do instagram 07 link

Como baixar stories e destaques do Instagram com o download do story do Instagram 07 Link As histórias e os destaques do Instagram são...

Comentarios


bottom of page